Pernah Jerawatan Parah? Tenang! Semua ada Solusinya! [ACNE FIGHTER'S STORY]

Pernah punya Jerawat? Pernah mengalami fase "jerawatan" PARAH?
Menurut aku, setiap orang pasti pernah punya jerawat, tapi kalau fase "jerawatan" PARAH, belum tentu setiap orang pernah mengalaminya. Aku buat postingan kali ini hanya sekedar sharing saja bagi yang membaca dan bernasib sama. Tujuannya supaya kalian yang pernah mengalami fase seperti aku tetap semangat dan jangan sampe percaya diri kalian jadi turun cuma karena JERAWAT.

Pengalaman aku mengenai fase "jerawatan" parah terjadi di tahun 2015. Bahkan karena hal yang namanya jerawat ini, nggak jarang temen aku mandang aku sebelah mata dan bahkan ngejauhin. Waktu SMA, wajah aku tergolong baik-baik saja dan jarang jerawatan, aku sendiri bukan tipikal yang suka merawat diri menggunakan skincare dan lain sebagainya.

Ketika kuliah, aku menggunakan kendaraan umum untuk pulang pergi dan tidak jarang terpapar debu serta matahari secara langsung. Kebiasaan yang hanya cuci muka dengan sabun, nggak pakai produk macem-macem, bahkan nggak menggunakan sunblock kemana-mana, ternyata tanpa aku sadari membuat muka aku jadi berangsur-angsur muncul jerawat. Ini fase awal ketika pergi sama temen SMA dan sadar karena ada temen yang nanya ke aku, kenapa aku jadi jerawatan.

FASE AWAL

Foto diatas diambil di bulan Agustus 2015 (cek dari gallery handphone). Keliatan kan mulai ada noda-noda hitam jerawat di pipi dan di dagu? Ketika temen aku ada yang nanya, aku cuma berpikir nanti juga hilang sendiri. Tapi ASLI hal itu salah besar ! Karena aku ngebiarinin hal itu, makin lama ternyata makin parah jerawatnya. Bahkan aku sampe malu keluar rumah. Mbak Indomaret dekat rumah aja sampe nanya "kok jadi jerawatan, mbak?", jadi malu kan kalo ditanya seperti itu ditempat umum? Nah foto berikutnya disaat jerawat aku makin parah.

FASE PARAH-PARAHNYA

Foto ini diambil di bulan Desember 2015. Tempatnya gelap dan fotonya burem aja jerawat masih keliatan. Selain itu, ini adalah acara makan-makan Natal dan aku udah usaha nutupin pakai make-up yang lumayan tebal dan masih kelihatan juga di kamera. Kebayang nggak betapa parah wajah aku kalo terang dan jelas fotonya? Jerawat di wajah aku besar dan cenderung seperti jerawat bisul. Terparah ada di pipi sebelah kiri, bisa ada 3 sampai 4 jerawat menutupi satu spot secara keroyokan. Di saat-saat ini, aku udah mulai merasa was-was dan mulai mencari cara-cara untuk hilangin jerawat. Cara awalnya sih aku pakai bahan alami dengan modal browsing. Dari kompres mentimun, kompres air teh, dikasih bawang putih, dikasih air lemon, semua udah aku coba dan aku lakukan tapi bukannya berkurang, jerawat malah bertambah.

Di tahun 2016 menjadi tahun paling menyedihkan buat aku. Karena masalah jerawat ini, banyak banget yang terjadi dan gak jarang bikin aku malah nangis. Di gallery juga sedikit banget foto di tahun 2016 karena perang jerawat besar-besaran. Singkat cerita yang terjadi, awal tahun 2016, dosen dikampus aja bisa komentar soal wajah aku seperti ini : "itu kamu jerawatnya parah banget, buruan diobatin". Nggak cuma dosen dikampus, temen kuliah aku pun, setiap jalan dikampus kayaknya nggak ada yang bisa dibahas selain bahas masalah jerawat di wajah. Nggak cuma temen loh! Bahkan waktu dateng ke nikahan saudara sendiri aja, bisa dibahas begini : "itu kenapa bisa jerawatan gitu? Gede-gede lagi." Nggak sedikit juga orang-orang yang rekomendasiin dokter A,B,C. Tapi sejujurnya, aku itu nggak terlalu percaya sama dokter kulit. Mungkin juga karena banyak lihat temen sekitar yang ke dokter kulit, iya mukanya mulus, tapi akhirnya? Kalo jerawatan, ya balik lagi. Mungkin maksud mereka baik merekomendasikan ini itu, tapi buat aku yang kepala batu ini, lebih baik cari cara sendiri daripada ke dokter kulit.

Aku pun mencari berbagai cara supaya bisa terbebas dari jerawat. Pertama yang tadi aku jelaskan diatas dengan menggunakan bahan-bahan natural. Kemudian, dulu waktu ada voucher laser wajah dari groupon, aku beli dan coba juga. Vouchernya cuma untuk 6 kali pakai, tapi aku laser sampai sekitar 20 kali. Jujur itu mahal banget untuk ukuran anak kuliahan, tapi daripada nggak selesai-selesai kan permasalahan jerawat ini. Nah.... Laser pun nggak menyelesaikan masalah. Udah 20 kali tapi nggak berhasil hilang tuntas ya aku memutuskan nggak lanjut daripada dompet makin jebol. Laser itu sendiri mempercepat proses penyembuhan jerawatnya. Jerawat yang ada didalam kulit, bisa berangsur-angsur keluar dan melewati fase-fase berikutnya sampai akhirnya kering. Waktu laser, ada dokter kulitnya juga, dan aku masih inget dia bilang kalo wajah aku banyak jerawat di bagian dalam, banyak beruntusan kecil yang belum jadi jerawat yang mirip milia.

Setelah cobain laser dan gagal, aku cobain skincare yang dijual online. Dulu sih ngehitsnya skincare Thailand. Kalau kalian pernah dengar kana, atau white kiss, atau egypt cream. Ketiganya udah pernah aku coba. Yang iming-imingnya adalah mempercepat regenerasi kulit dan mempercepat pembentukan kolagen karena dari DNA Siput yang regenerasi cepat. Hasilnya? Nihil. Yaaa, skincare memang cocok-cocokkan kan? Pernah juga akhirnya cobain produk online lainnya skincerity, kalau kalian pernah dengar lagi. Berhasil? Nggak.

Sampai akhir Febuari 2016, jerawat terus timbul-tenggelam nggak ada jedanya. Mau keluar rumah juga rasanya males. Mau foto rasanya malu. Sampe akhirnya di bulan Maret 2016, aku mulai browsing lagi dan mulai mempelajari berbagai hal tentang jerawat, fase-fasenya, jenis jerawat, jenis kulit aku itu apa, dan kemudian membaca review berbagai skincare. Akhirnya pilihan aku jatuh ke produk Kiehl's. Jika pernah baca review aku tentang Calendula Face Wash, ini bukan sabun cuci muka pertama aku dari brand ini. Dulu waktu parah-parahnya dan datang ke counter Kiehl's, aku menggunakan semua series blue herbal. Dari moisturizer, face wash, toner, dan spot treatment-nya.

Apakah langsung hilang? Tentunya nggak.
Aku banyak baca review dari berbagai sumber. Di aku, series blueherbal ini menyebabkan purging. Apa itu purging?
Singkatnya sih semacam detoksifikasi atau kadang dibilangnya proses adaptasi. Tapi kalian harus bisa membedakan purging dengan breakout ya! Karena kalau purging biasanya berlangsung 2 minggu - 1 bulan dan kemudian kondisi kulit akan membaik. Sedangkan breakout nggak akan berhenti karena itu reaksi kulit yang menolak apa yang kita pakai. Selama proses purging ini jerawat aku semakin parah, waktu jerawat kering, jerawat baru tumbuh, dan begitu terus hingga 1 bulan. Tapi aku yakin, pasti kalau purging aku selesai, wajah aku akan normal kembali. Aku pertaruhkan wajah aku di brand ini.

Hasilnya bagaimana?
Setelah purging yang berlangsung hingga 1 bulan, jerawat timbul-tenggelam tiada jeda, pada awal bulan Mei 2016, wajah aku berangsur-angsur membaik. Jerawat mulai berkurang dan sudah nggak tumbuh sebanyak sebelumnya. Namun, problem lainnya adalah bekas jerawatnya. Banyak di area sekitar pipi dan ada juga bekas yang nyaris seperti bopeng di pipi kiri. Aku mulai mencoba serum dari Kiehl's yang katanya bisa membantu menghilangkan bekas jerawat. Pada bulan Juni 2016, noda hitamnya agak memudar, tetapi untuk yang bekas nyaris seperti bopeng itu masih bertahan sampe sekarang meski samar-samar (masih bisa diatasi pakai make-up). Di bulan Juli 2016, ketika blueherbal facewash aku udah habis, aku mulai ganti dengan Calendula Face Wash dan masih aku gunakan sampai hari ini.

Untuk moisturizer aku sendiri masih menggunakan blue herbal moisturizer. Belum ganti lagi sejak awal pakai. Bintik yang tadinya jerawat seperti milia itu juga menghilang. Istilahnya jerawat-jerawat mendem yang ada didalam kulit aku udah mulai tuntas keluar. Untuk sekarang aku bener-bener memperhatikan soal perawatan wajah aku. Milih-milih make-up juga supaya sesuai dengan jenis kulit aku yang cenderung oily-combination & acne-prone skin.

WAJAH SEKARANG

Gambar diatas diambil di bulan Oktober 2017. Sekarang, aku berangsur-angsur udah pulih dari masalah jerawat. Masalah lainnya cuma tinggal hilangin bekas-bekasnya. Inti dari sharing ini, aku cuma mau bilang untuk setiap orang yang pernah mengalami fase parah kayak aku, jangan sedih, jangan minder, jangan putus asa! Pasti ada jalannya kalau kalian tetap berusaha. Mencoba untuk memahami apa yang wajah kalian butuhkan, itu kuncinya. INGAT! Jangan minder! Kalau ada temen yang mengomentari atau mengkritik kalian, anggap aja itu hal positif, yang artinya mereka memperhatikan kalian.

Untuk kalian yang punya temen bernasib sama kayak aku, dia nggak butuh kalian kritik atau tanya terus atau desak terus untuk benahin mukanya. Dia cuma butuh support kok! Kalian tetap seperti biasa aja tanpa kritik atau desak dia itu udah berarti banget. Sekian sharing dari aku. Semoga bisa bermanfaat bagi yang membacanya yaa!

If you any further questions, don't hesitate to let me know by comment below. Thank you for visit my blog!

☆ FIND ME ☆

Komentar